Minggu, 28 Mei 2017

PENULISAN EJAAN DAN TANDA BACA



MAKALAH
BAHASA INDONESIA

PENULISAN EJAAN DAN TANDA BACA


Untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing : Mohamad Fuad,Bk.Teks,S.Sos.MM


Hasil gambar untuk LOGO STIESS KENDAL









Di susun oleh :
1.      Hery M.
2.      Imroatun Nasehah
3.      Umul Choiriyah
4.      M. Andrean
5.      Imam Budiono
6.      Puput Prasetyo
7.      Wahyu
8.      Kartono
9.      Akhmad S.
10.  Akhsanul Fakri



JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SELAMAT SRI
( STIESS ) BATANG
TAHUN 2016


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umat yang tetap mengikuti ajaranya.
Makalah merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang di dalamnya membahas tentang penulisan ejaan dan tanda baca. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang tanda baca dan ejaan dalam bahasa Indonesia.




Batang,      Oktober 2016

Penulis


















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.  Latar belakang................................................................................................ 1
B.   Rumusan masalah........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A.  Ejaan ............................................................................................................. 2
B.   Tanda baca.................................................................................................... 5
BAB II PENUTUP......................................................................................................... 7
A.  Kesimpulan..................................................................................................... 7
B.   Saran............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun ide hanaya akan efektif jika menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan, perasaan ataupun ide itu dilakukan dengan menulisnya. Terkadang bahasa yang diungkapkan dalam bentuk tulisan menjadi tidak efektif yang penyebabnya antara lain kesalahan ejaan ataupun tanda baca.
Tanda baca dan ejaan menjadi penting karena penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
Sedangkan tanda baca itu sendiri dimaksudkan agar bahasa tulis menjadi mudah untuk dipahami, sehingga pesan yang diungkapkan dapat dipahami sama.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan ejaan dan bagaimana perkembangannya?
2.      Bagaimana pengertian tanda baca dan penggunaannya?












BAB II
PEMBAHASAN

A.  EJAAN
1.        Pengertian ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran  dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lamabang itu (pemisahan dan penggambungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca (Arifin, 2004:170).

2.      Perkembangan ejaan
a.    Ejaan Van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu dengan huruf latin,yang disebut ejaan Van ophuijsen.merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taibsoetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen yaitu:
Ø  Huruf  ‘’j’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’jang, pajang, sajang’’
Ø  Huruf ‘’oe’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’goeroe, Itoe, Oemoer’’
Ø  Tanda diakritik seperti koma ain dan trerna,untuk menuliskan kata-kata ma’ moer,’ akal, ta’, pa’, dan dinamai’.

b.    Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen, ejaan ini dikenal oleh masyarakat dengan julukan ejaan republik. hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu, yaitu:
ü   Huruf oe diganti dengan u seperti pada guru, itu, umur
ü   Bunyi hamzah dengan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti kepada kata-kata tak, pak,   maklum dan rakjat.
ü   Kata ulang bisa ditulis dengan angka-2, seperti anak2, ber-jalan2 dan ke-barat2-an
ü   Awalan di dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutnya, seperti kata depan di, pada, dirumah, dikebun, disamakan, dengan imbuhan di-pada ditulis dan di karang.
c.         Ejaan republik
Ejaan Republik (edjaan republik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.
Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:
·       huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroeguru.
·       bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
·       kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
·       awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.
d.           Ejaan Melindo
Kongres bahasa Indonesia II Medan(1959) sidang perutusan Indonesia dan melayu (Slamet mulyana-syeh Nasir bin Ismail,ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo (melayu –indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
e.        Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 melalui pidato Kenegaraannya Presiden Republik Indonesia Meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Selain itu, juga direalisasikan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Istilah.
Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat keputusanya tanggal 12 Oktober 1972,No. 156/P/1972 (Amran Halim, Ketua), menyusun buku  pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. setelah itu, Menteri pendidikan dan kebudayaan dengan surat keputusannya No. 0196/1975 memberlakukan pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah.
Pada tahun 1987 kedua pedoman terseut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat putusan menteri pendidikan kebudayaan No. 0543a/1987, tanggal 9 September1987. Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan bahasa Indonesia yang disempurnakan,yaitu:
1.          Perubahan huruf
Ejaan Soewandi
Dj    :    djalan, djauh
J       :    pajung, laju
Nj    :    njonja,bunji
Sj    :     isjarat, masjarakat
Ejaan yang Disempurnakan
J       :    jalan, jauh
y       :   payung, layu
ny      :  nyonya, bunyi
sy       :  syarat, masyarakat.
2.              Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan
   Soewandi  sebagai unsur pinjaman abjad asing diresmikan pemakainnya.
f       :    maaf, fakir
v        :  valuta, universitas
z         : zeni, lezat
3.           Huruf-huruf  q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
a:b = p:q
Sinar-X
4.       Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan,yakni di-atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
B. TANDA BACA
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.
Beberapa jenis tanda baca yang penting antara lain adalah:
·       Tanda Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka
·       Tanda Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
·       Tanda kurung ((..))berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui oleh banyak manusia yang baik juga ada yang jahat di dunia ini.
·       Tanda kutip (`)satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.
·       Tanda petik ("...")berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.
·       Tanda seru (!)berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan.
·       Tanda tanya (?)berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.
·       Tanda hubung (...-...)berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai.
·       Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Tanda baca yang lazim digunakan adalah:
o     Titik (.)
o     Koma (,)
o     Tanda Tanya (?)
o     Tanda ulang (2)
o     Tanda seru (!)

1.    Aturan penggunaan tanda baca:
a.         Penggunaan tanda titik(.)
o    Pada akhir singkatan nama orang
o  Pada akhir singkatan kata yang menyatakan gelar, jabatan, pangkat, atau sapaan.
o    Dibelakang alamat pengirim ,tanggal surat ,atau nama dan alamat pengirim surat.
b.        Penggunaan koma(,)
Tanda koma (,) di gunakan:
o    Di antara unsur-unsur suatu penomeran atau pembilangan
o    Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya
o    Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yang masih di eja secara asing
c.      Penggunaan tanda Tanya(?)
Tanda Tanya (?) di gunakan:
·       Pada akhir kalimat Tanya Untuk menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau kurang dapat di buktikan kebenaranya (dalam hal ini tanda tanya itu diapit oleh tanda kurung)
d.          Penggunaan Tanda ulang
Angka 2 sebagai tanda ulang dapat digunakan dalam tulisan cepat.
e.        Penggunaan Tanda Seru
Tanda seru (!) digunakan sesudah kalimat, ungkapan, atau pernyataan yang berupa tanda seruan atau perintah.
f.           Pengunaan  Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
À      Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
À      Menyambung unsur-unsur kata ulang
À      Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
contoh : saya membeli buah-buahan.
g.          Pengunaan Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut
À      Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
À      Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
contoh : pulau terbesar di indonesia adalah pulau ......
h.           Pengunaan Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :
·       Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
·       Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh : "Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
i.         Pegunaan Tanda Garis Miring (/)
·        Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
·          Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh : tahun anggaran 1985/1986
j.         Pengunaan  Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
·      Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh : adi 'kan kusurati. ('kan = akan)



BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
         Setelah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas,kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa bahasa itu tidak terlepas dari yang namanya tata penulisan, ejaan dan tanda baca dan ternyata ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan dan ejaan itu ternyata mengalami beberapa tahap hingga menjadi yang sempurna, dimana yang kita gunakan saat ini.
B.          Saran
        Jadi kita sebagai pemuda yang mengakui bahwa bahasa persatuannya  adalah bahasa Indonesia, jika menggunakan ataupun mengkaji, kita juga harus memperhatikan beberapa aturan-aturan yang terkandung di dalamnya.



DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Djoko, Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.2013.
Chaer, Abdul, Dewan Bahasa. Jakarta: FPBS-IKIP. 1984.
Darjdowijdojdo, Soenjono, Sentence Patterns of Indonesia. Honolulu: University of Hawaii Press. 1984.
Keraf, Gorys, Tata Bahasa Indonesia. Nusa Indah: Ende-Flores.1980.
Arifin, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Yrama Widya, 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar