MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PENULISAN EJAAN DAN TANDA BACA
Untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : Mohamad Fuad,Bk.Teks,S.Sos.MM

Di susun oleh :
1.
Hery M.
2.
Imroatun Nasehah
3.
Umul Choiriyah
4.
M. Andrean
5.
Imam Budiono
6.
Puput Prasetyo
7.
Wahyu
8.
Kartono
9.
Akhmad S.
10. Akhsanul
Fakri
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SELAMAT
SRI
( STIESS ) BATANG
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umat yang tetap mengikuti ajaranya.
Makalah merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang di dalamnya membahas tentang penulisan
ejaan dan tanda baca. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan tentang tanda baca dan ejaan dalam bahasa Indonesia.
Batang, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Ejaan ............................................................................................................. 2
B. Tanda baca.................................................................................................... 5
BAB II PENUTUP......................................................................................................... 7
A. Kesimpulan..................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun ide
hanaya akan efektif jika menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan,
perasaan ataupun ide itu dilakukan dengan menulisnya. Terkadang bahasa yang
diungkapkan dalam bentuk tulisan menjadi tidak efektif yang penyebabnya antara
lain kesalahan ejaan ataupun tanda baca.
Tanda baca dan ejaan menjadi penting
karena penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan
diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisan huruf, penulisan kata dan
pemakaian tanda baca.
Sedangkan tanda baca itu sendiri
dimaksudkan agar bahasa tulis menjadi mudah untuk dipahami, sehingga pesan yang
diungkapkan dapat dipahami sama.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang
dimaksud dengan ejaan dan bagaimana perkembangannya?
2. Bagaimana
pengertian tanda baca dan penggunaannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. EJAAN
1.
Pengertian ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan
bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara
lambang-lamabang itu (pemisahan dan penggambungan dalam suatu bahasa), secara
teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan
pemakaian tanda baca (Arifin, 2004:170).
2.
Perkembangan
ejaan
a. Ejaan Van
Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan
bahasa melayu dengan huruf latin,yang disebut ejaan Van ophuijsen.merancang
ejaan itu yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad
Taibsoetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen yaitu:
Ø Huruf
‘’j’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’jang, pajang, sajang’’
Ø Tanda
diakritik seperti koma ain dan trerna,untuk menuliskan kata-kata ma’ moer,’
akal, ta’, pa’, dan dinamai’.
b. Ejaan
Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan
Soewandi diresmikan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen, ejaan ini dikenal
oleh masyarakat dengan julukan ejaan republik. hal-hal yang perlu diketahui
sehubungan dengan pergantian ejaan itu, yaitu:
ü Huruf oe diganti dengan u seperti pada guru,
itu, umur
ü Bunyi hamzah dengan bunyi sentak ditulis
dengan k, seperti kepada kata-kata tak, pak,
maklum dan rakjat.
ü Kata ulang bisa ditulis dengan angka-2,
seperti anak2, ber-jalan2 dan ke-barat2-an
ü Awalan di dan kata depan di kedua-duanya
ditulis serangkai dengan kata yang mengikutnya, seperti kata depan di, pada,
dirumah, dikebun, disamakan, dengan imbuhan di-pada ditulis dan di karang.
c. Ejaan
republik
Ejaan Republik (edjaan republik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa
Indonesia yang berlaku
sejak 17
Maret1947. Ejaan ini kemudian
juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.
Perbedaan-perbedaan
antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:
·
huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroe → guru.
·
bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis
dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
·
kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2,
ke-barat2-an.
·
awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah,
tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.
d.
Ejaan
Melindo
Kongres bahasa Indonesia II
Medan(1959) sidang perutusan Indonesia dan melayu (Slamet mulyana-syeh Nasir
bin Ismail,ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal
dengan ejaan Melindo (melayu –indonesia). Perkembangan politik selama
tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
e. Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 melalui
pidato Kenegaraannya Presiden Republik Indonesia Meresmikan penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan
keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Selain itu, juga
direalisasikan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Istilah.
Karena penuntun itu perlu
dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dengan surat keputusanya tanggal 12 Oktober 1972,No. 156/P/1972
(Amran Halim, Ketua), menyusun buku pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. setelah
itu, Menteri pendidikan dan kebudayaan dengan surat keputusannya No. 0196/1975
memberlakukan pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
pedoman umum pembentukan istilah.
Pada tahun 1987 kedua pedoman
terseut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat putusan menteri
pendidikan kebudayaan No. 0543a/1987, tanggal 9 September1987. Beberapa hal
yang perlu dikemukakan sehubungan dengan bahasa Indonesia yang
disempurnakan,yaitu:
1.
Perubahan huruf
Ejaan Soewandi
Dj : djalan,
djauh
J
: pajung, laju
Nj : njonja,bunji
Sj :
isjarat, masjarakat
Ejaan yang Disempurnakan
J
: jalan, jauh
y :
payung, layu
ny : nyonya, bunyi
sy : syarat,
masyarakat.
2.
Huruf-huruf
di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan
Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing diresmikan
pemakainnya.
f
: maaf, fakir
v :
valuta, universitas
z :
zeni, lezat
3.
Huruf-huruf
q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
a:b = p:q
Sinar-X
4.
Penulisan di- atau ke- sebagai
awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan,yakni di-atau ke- sebagai
awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
B. TANDA BACA
Tanda baca adalah tanda-tanda yang
digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di
pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.
Beberapa jenis tanda baca yang penting antara lain adalah:
·
Tanda Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk
keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka
·
Tanda Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang
disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan
angka-angka.
·
Tanda kurung ((..))berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum
banyak diketahui oleh banyak manusia yang baik juga ada yang jahat di dunia
ini.
·
Tanda kutip (`)satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.
·
Tanda petik ("...")berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau
percakapan dalam naskah drama.
·
Tanda seru (!)berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat
yang bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan.
·
Tanda tanya (?)berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.
·
Tanda hubung (...-...)berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata
ulang, rentang suatu nilai.
·
Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Tanda baca
yang lazim digunakan adalah:
o Titik (.)
o Koma (,)
o Tanda Tanya (?)
o Tanda ulang (2)
o Tanda seru (!)
1.
Aturan
penggunaan tanda baca:
a.
Penggunaan
tanda titik(.)
o Pada akhir
singkatan nama orang
o
Pada akhir singkatan kata yang menyatakan gelar, jabatan, pangkat, atau
sapaan.
o Dibelakang
alamat pengirim ,tanggal surat ,atau nama dan alamat pengirim surat.
b.
Penggunaan koma(,)
Tanda koma
(,) di gunakan:
o Di antara
unsur-unsur suatu penomeran atau pembilangan
o Untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya
o Tanda hubung
dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
yang masih di eja secara asing
c.
Penggunaan
tanda Tanya(?)
Tanda Tanya (?) di gunakan:
· Pada akhir
kalimat Tanya Untuk menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau kurang
dapat di buktikan kebenaranya (dalam hal ini tanda tanya itu diapit oleh tanda
kurung)
d.
Penggunaan
Tanda ulang
Angka 2 sebagai tanda ulang dapat digunakan dalam
tulisan cepat.
e.
Penggunaan
Tanda Seru
Tanda seru (!) digunakan sesudah kalimat, ungkapan,
atau pernyataan yang berupa tanda seruan atau perintah.
f. Pengunaan Tanda Hubung (-)
Tanda hubung
dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
À Menyambung
suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
À Menyambung
unsur-unsur kata ulang
À Merangkai
unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
contoh :
saya membeli buah-buahan.
g. Pengunaan
Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan
hal-hal seperti berikut
À Mengambarkan
kalimat yang terputus-putus
À Menunjukan
bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
contoh :
pulau terbesar di indonesia adalah pulau ......
h. Pengunaan Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :
· Mengapit petikan yang
tersusun di dalam petikan lain
·
Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh : "Waktu
kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar
Pak Hamdan.
i. Pegunaan Tanda Garis Miring (/)
· Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
· Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor
alamat
Contoh : tahun
anggaran 1985/1986
j. Pengunaan Tanda Penyingkat
(Apostrof) (')
· Tanda Apostrof
menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh : adi 'kan
kusurati. ('kan = akan)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah kita memahami apa yang telah
di paparkan di atas,kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa bahasa itu
tidak terlepas dari yang namanya tata penulisan, ejaan dan tanda baca dan
ternyata ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan dan ejaan itu ternyata
mengalami beberapa tahap hingga menjadi yang sempurna, dimana yang kita gunakan
saat ini.
B.
Saran
Jadi kita sebagai pemuda yang mengakui
bahwa bahasa persatuannya adalah bahasa Indonesia, jika menggunakan
ataupun mengkaji, kita juga harus memperhatikan beberapa aturan-aturan yang
terkandung di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso,
Djoko, Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.2013.
Chaer,
Abdul, Dewan Bahasa. Jakarta: FPBS-IKIP. 1984.
Darjdowijdojdo,
Soenjono, Sentence Patterns of Indonesia. Honolulu: University of Hawaii
Press. 1984.
Keraf,
Gorys, Tata Bahasa Indonesia. Nusa Indah: Ende-Flores.1980.
Arifin, Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Jakarta: Yrama Widya, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar