MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN
“ MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN “
untuk memenuhi salah satu
Tugas
Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu : Wira Praja Perbowo,S.H.,M.M

Disusun
Oleh :
1.
Imro’atun Nasehah
2.
Mufidah
Ulfa
3.
Danang
Eko
4.
Nur Zaeni
5.
Rizal Sidiq
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SELAMAT SRI
( STIESS ) BATANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia Nya, kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini tentang Motivasi dan Kepemimpinan sebagai salah satu tuga Mata Kuliah Pengantar
Manajemen.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada Dosen dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan serta memberikan petunjuk dalam menyelesaikan makalah ini. kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…
Batang, Mei 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang.............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................ 1
C.
Tujuan........................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A.
Pengertian Motivasi...................................................................... 3
B.
Pentingnya Motivasi..................................................................... 3
C.
Jenis-Jenis Motivasi..................................................................... 4
D.
Cara Membangun Motivasi.......................................................... 4
E.
Pengertian Kepemimpinan........................................................... 5
F.
Gaya dan Type Kepemimpinan................................................... 6
G.
Sifat-Sifat
seorang pemimpin...................................................... 7
H.
Pentingnya Kepemimpinan.......................................................... 8
I.
Strategi memimpin....................................................................... 8
J.
Kaitan antara Motivasi dan Kepemimpinan.................................. 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
A.
Kesimpulan................................................................................. 11
B.
Saran.......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan unsur penting di dalam sebuah
perusahaan atau organisasi lain, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seorang
pemimpin maka suatu perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Setiap
pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin atau
sering disebut dengan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya itu dipengaruhi
oleh sifat pemimpin itu sendiri. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang baik
akan menciptakan motivasi yang tinggi di dalam diri setiap bawahan, sehingga
dengan motivasi tersebut akan timbul semangat kerja yang dapat meningkatkan
kinerja bawahan itu.
Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi,
karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan dan
kemampuan dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap bawahan, kolega
maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan
komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan
tingkat kinerja pegawai rendah.
Makalah ini akan membahas mengenai pengertian motivasi,
pentingnya motivasi, cara membangun motivasi, pengertian kepemimpinan,
pentingnya kepemimpinan, strategi memimpin dan kaitan motivasi dengan
kepemimpinan.
B. Permasalahan
1 Apa pengertian motivasi?
2 Mengapa perlu adanya
motivasi?
3 Bagaimana cara membangun
motivasi?
4 Apa pengertian
kepemimpinan?
5 Mengapa perlu adanya
kepemimpinan?
6 Bagaimana strategi
memimpin?
7
Apa kaitan antara motivasi dengan kepemimpinan?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui pengertian motivasi, pentingnya motivasi dalam usaha
serta cara-cara agar dapat membangun motivasi tersebut. Selain itu, juga untuk
mengetahui pengertian kepemimpinan, arti penting dari kepemimpinan serta
strategi-strategi dalam memimpin agar mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Motivasi
Banyak
hal yang kita ketahui tentang pengertian motivasi dari beberapa tokoh. Motivasi
berasal dari kata motif yang berarti “dorongan” atau rangsangan atau
“daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang. Motivasi adalah keseluruhan
daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan menjamin kelangsungan
dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai.
Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang
muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri
sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih
baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan
yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang(Hasibuan,2006).
Motivasi
juga dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan
tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik
yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun
dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki
individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya,
baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian
tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan
pendidik, manajer dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya
pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.
B.
Pentingnya Motivasi
Motivasi mempunyai peranan strategis dalam kegiatan
berwirausaha. Tidak ada seorangpun yang melakukan wirausaha tanpa adanya
motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan berwirausaha. Agar
peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam
berwirausaha tidak hanya diketahui tetapi juga harus diterapkan dalam dunia
usaha.
Disadari bahwa tingkat kepuasan individu manusia
berbeda-beda, begitu pula dengan tingkat kebutuhan manusia juga berlainan. Hal
itu perlu dipahami oleh seorang wirausaha di dalam memotivasi pekerjanya.
Disamping itu pula, seorang wirausaha perlu mengenali kekuatan motif diri
sendiri sehingga dapat menjaga keseimbangan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah
seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga
dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Motivasi berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakuan atau
suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar,
berwirausaha, berorganisasi dan kegiatan yang lain. Motivasi juga sebagai
pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan
dan juga sebagai penggerak yakni motivasi sebagai mesin bagi mobil. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan
(Hamalik).
Motivasi berguna untuk mendorong gairah dan semangat kerja,
meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, meningkatkan produktivitas kerja
pegawai, mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan,
meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai,
mengefektifkan pengadaan pegawai, menciptakan hubungan kerja dan suasana yang
baik serta meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai (Dr. Sowatno,
2001:147).
Motivasi merupakan hal penting karena motivasi adalah hal
yang mnyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja
giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
C.
Jenis – Jenis
Motivasi
1.
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik yaitu keinginan beraktivitas atau meraih
pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan
aktivitas tersebut. Bagi seorang wirausaha faktor internal merupakan pengenal
motivasi diri pribadi, bagaimana individu tersebut mempunyai dorongan untuk
usaha lalu motif apa yang dominan dalam memilih untuk menjadi wirausaha.
2.
Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu keinginan untuk mengejar suatu
tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal seperti gaji, kondisi
kerja, penghargaan, jenjang karir, tanggung jawab. Seorang pekerja termotivasi
bekerja lebih baik tergantung dari faktor yang dikendalikan oleh seorang
pemimpin perusahaan atau seorang wirausaha dan interaksi positif antar dua
faktor tersebut yang pada umumnya menghasilkan tingkat motivasi yang tinggi.
D.
Cara Membangun Motivasi
Tujuan-tujuan
yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya,
individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena adanya motivasi
intrinsik atau ekstrinsik.
Motivasi
eksternal tidak mengabaikan motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya.
Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang
dipengaruhi faktor-faktor internal yang dikendalikan oleh manajer atau seorang
wirausaha berupa imbalan yang telah dijelaskan di atas .
Manajer
perlu memahami dan mengenal motivasi eksternal untuk mendapat tanggapan positif
dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini menunjukan bahwa
bawahan-bawahannya sedang bekerja demi kemajuan organisasi. Seorang manajer
dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif maupun yang negatif.
Motivasi yang positif memberikan imbalan-imbalan berupa pernghargaan untuk
pelaksanaan kerja yang baik. Motivasi negatif memperlakukan hukuman bila
pelaksanaan kerja tidak baik. Keduanya dapat dilakukan oleh pimpinan
perusahaan.
Selain
itu, ada pula konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto yaitu model tradisional,
hubungan manusia dan sumber daya manusia. Pada model tradisional, untuk
memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif
dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi. Model hubungan
manusia, yaitu memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan
mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
Sedangkan model yang terakhir yaitu sumber daya manusia yakni pegawai
dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
Soleh
Purnomo (2004:37) menyatakan ada tiga faktor sebagai sumber motivasi yaitu
kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan dan apakah mereka dapat merasa
bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.
E.
Pengertian
Kepemimpinan
Dalam
bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, Pembina,
panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun,raja, tua-tua
dan sebagainya. Sedangkan istilah memimpin digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang
lain dengan berbagai cara.
Istilah
pemimpin, kepemimpinan dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama “pimpin”. Namun demikian, ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin
adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu. Oleh karenanya seseorang dalam
peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu
mampu untuk memimpin. Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan
keterampilan, kecakapan dan tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seseorang. Oleh
sebab itu, kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan “pemimpin”.
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi “leader”, yang
mempunyai tugas untuk me-lead anggota disekitarnya. Sedangkan makna lead
adalah: loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan
loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan; educate,
seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit
knowledge pada rekan-rekannya; advice, memberikan saran dan nasehat
dari permasalahan yang ada; discipline, memberikan keteladanan dalam
berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
Kepemimpinan
mengandung beberapa pokok yaitu kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya
situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi;
di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi
bawahan oleh pemimpin; dan adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
F.
Gaya dan Type Kepemimpinan
Pemimpin itu
mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik
khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain.
Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Sehingga munculah beberapa tipe kepemimpinan.
Menurut
Rensis Liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam organisasi dapat dikelompokan
menjadi:
1.
Eksploitatif, yaitu pemimpin
yang memeras bawahan, bawahan harus mencapai tujuan yang ditetapkan, kalau
tidak bisa dihukum.
2.
Otoritatif, yaitu pemimpin
yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi komentar terhadap
perintah pemimpin.
3.
Konsultatif, yaitu pemimpin
yang selalu meminta pendapat dari bawahan, perintah biasanya dikeluarkan
setelah diskusi dengan bawahan.
4.
Partisipatif, yaitu pemimpin
yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan bawahan.
Sedangkan menurut George R. Terry, ada enam tipe
kepemimpinan, yaitu:
1.
Kepemimpinan Personal,
pemimpin ini selalu mengadakan kontak langsung dengan bawahan. Dia dapat
mengetahui setiap masalah yang dihadapai bawahan sehingga dia dapat segera
memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. Melalui kontak langsung
pemimpin dan bawahan dapat menanamkan pengaruh dan ide-idenya kepada bawahan.
Sebab bawahan merasa diperhatikan, dibimbing, dan diarahkan menuju kemajuan.
2.
Kepemimpinan
Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan melaui media non-pribadi seperti
perintah tertulis, surat keputusan, dan pengumuman-pengumuman.
3.
Kepemimpinan Otoriter,
yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang sah adalah miliknya, sehingga
merasa berhak memerintah dan memindahkan orang lain.
4.
Kempemimpinan Demokratis,
pemimpin ini ditandai dengan adanya partisipasi kelompok dalam penentuan tujuan
dan pemanduan pemikiran-pemikiran untuk menentukan cara-cara terbaik dalam
melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, setiap pemikiran perorangan dan
kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
5.
Kepemimpinan Kebapakan,
kepemimpinan itu disebut dengan paternalistik yang ditandai oleh suatu sikap
pemimpin yang dalam memimpin bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik,
pengasuh, pembimbing, dan penasihat dengan memperhatikan kesenangan dan
kesejahteraan yang dipimpin.
6.
Kepemimpinan Alamiah,
pemimpin seperti ini timbul dengan sendirinya secara spontan, bukan karena
pengangkatan yang diterima serta dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan jenis
ini sangat berpengaruh. Agar organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan
para pemimpin alamiah.
G.
Sifat-sifat seorang pemimpin
Upaya
untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas/perilakunya yang dipakai
sebagai Kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang
sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai The Tratitist Theory
Of Leadership (teori sifat/kesifatan dari kepemimpinan). Diantara para penganut
teori ini dapat kita sebutkan Ordway Tead dan George R. Terry.
Dalam bukunya Ordway
Tead mengemukakan 10 sifat, yaitu sebagai berikut:
1.
Energi Jasmaniah dan Mental
(Physical and Nervous Energi)
2.
Kesadaran akan tujuan dan
arah ( A sanse of purpose and direction)
3.
Antusiasme (Enthusiasm;
semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar)
4.
Keramahan dan kecintaan
(friendliness and effection)
5.
Integritas
(integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati)
6.
Penguasaan teknis (technical
mastery)
7.
Ketegasan dalam mengambil
keputusan (decisiveness)
8.
Kecerdasan (intelligence)
9.
Keterampilan mengajar
(teaching skill)
10.
Kepercayaan keberhasilan
Selanjutnya,
George R. Terry dalam bukunya “principles of Management”, 1964 menuliskan
sepuluh sifat pemimpin yang unggul, yaitu:
1.
Kekuatan
2.
Stabilitas emosi
3.
Pengetahuan tentang relasi
insani
4.
Kejujuran
5.
Objektif
6.
Dorongan pribadi
7.
Keterampilan berkomunikasi
8.
Kemampuan mengajar
9.
Keterampilan sosial, dan
10.
Kecakapan
teknis atau kecakapan manajerial
H.
Pentingnya
Kepemimpinan
Dalam
suatu organisasi, kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Kepemimpinan
merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam organisasi.
Pemimpin memiliki peran sebagai the vision role, pengendalian
dan hubungan organisasi, pembangkit semangat dan menyampaikan informasi.
I. Strategi
Memimpin
Seorang pemimpin harus menjadi penentu arah, agen perubahan,
juru bicara dan pelatih. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus menyusun arah
dan secara personal sepakat untuk menyebarkan kepemimpinan ke seluruh
organisasi, memberdayakan para karyawan dalam bertindak untuk mendengar dan
mengawasi umpan balik dan selalu memfokuskan perhatian dalam membentuk
organisasi mencapai potensi terbesarnya.
Seorang manajer harus mempunyai keungulan diri dalam memimpin
(self-mastery). Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh
seorang pemimpin adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat
dijalankan dengan cara memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan
dalam bentuk penghargaan dan intensif. Penghargaan adalah bentuk pujian yang
tidak berbentuk uang. Sementara insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau
benda yang dapat kuantifikasi. Pemberian insentif hendaknya didasarkan pada
aturan yang sudah disepakati bersama dan transparan. Insentif akan efektif
dalam peningkatan semangat kerja jika diberikan secara tepat. Artinya, sesuai
dengan tingkat kebutuhan karyawan yang diberi intensif dan disampaikan oleh
pimpinan tertinggi dalam organisasi serta diberikan dalam suatu ‘event” khusus.
Peran pembangkit semangat kerja dalam bentuk memberikan dukungan, bisa
dilakukan melalui kata-kata, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
kalimat-kalimat yang sugestif. Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk
peningkatan atau penambahan sarana kerja, penambahan staf yang berkualitas,
perbaikan lingkungan kerja dan semacamnya.
Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku
pimpinannya. Perilaku pemimpin yang baik yaitu:
(1) Seorang pemimpin harus selalu berfikir positif, selalu
antusias, mampu mamahami dan menghargai pihak lain (bawahan), tetap
tenang saat dalam situasi sulit atau menegangkan, tetap optimis, tidak
mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan kesalahannya pada waktu dan tempat yang
tepat;
(2) tidak menunda jawaban atau member jawaban yang
mengambang;
(3) memberi perintah dengan gaya minta tolong; dan
(4) tidak lupa memberi hadiah atau penghargaan.
Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja
pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Dalam suatu organisasi sumber daya manusia sangat menentukan
keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu organisasi. Kedudukan manusia dalam
hal ini pegawai yaitu orang-orang yang bergabung dalam organisasi adalah sangat
penting sebagai pendukung tercapainya tujuan organisasi tempat mereka bekerja.
Menyadari hal tersebut peranan kepemimpinan sebagai pemimpin dan manajer adalah
sangat mutlak. Dalam upaya mempengaruhi perilaku pegawai, pemimpin menggunakan
pendekatan pola kepemimpinan yang berorientasi pada tugas pegawai dan hubungan
manusia. (initiating structure dan consideration).
Initiating structure adalah cara kepemimpinan melukiskan hubungannya dengan
pegawai dalam mengorganisasi kerja, hubungan kerja dan tujuan. Kepemimpinan
pada posisi tingkat tinggi dalam initiating structur untuk memberi perintah
kepada pegawai melaksanakan tugas. Sedangkan consideration, hubungan kerja atas
dasar kepercayaan, menghargai gagasan pegawai, menunjukkan kepedulian,
kesejahteraan, keamanan, dan kepuasan pegawai.
Dalam organisasi terjadi saling berinteraksi sesama pegawai
dengan pemimpin. Kondisi yang demiklian akan memungkinkan terwujudnya iklim
organisasi, iklim organisasi adalah lingkungan manusia di dalam mana para
pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim dapat mempengaruhi
motivasi dan kepuasan kerja. Hal itu dengan membentuk harapan pegawai tentang
konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Harapan menimbulkan
motivasi atau mendorong pegawai melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai
tujuan, dalam rangka memenuhi kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis,
sosial, rasa aman, penghargaan dan aktualisasi diri. Terpenuhinya kebutuhan
sesuai harapan mendatangkan kepuasan kerja.
J. Kaitan
Antara Motivasi dan Kepemimpinan
Pelaksanaan
tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan
tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan
suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan yang sesuai dengan
apa yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk
mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan suatu
perusahaan atau organisasi maka setiap pemimpin harus mempunyai suatu aturan
dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini dibuat
dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai degan
tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam
upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki
oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan
tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan oleh adanya motivasi dari pimpinan
dalam arti pemimpin (pewirausaha) memberi motivasi atau dorongan kepada pegawai
atau anggotanya, baik kebutuhan batin maupun kebutuhan lahir. Sadar akan betapa
pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan hakekat Pembangunan Nasional
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana termaktub dalam GBHN adalah
pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, pemberian motifasi oleh pemimpin merupakan suatu kewajiban yang harus
dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam diri pegawai. Sebab,
keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi dan kebijakan yang
diberikan oleh pimpinan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Motivasi merupakan kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada
tingkah laku tersebut.
Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas suatu kelompok yang dipimpinnya sehingga
mereka mau bekerja sama sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan secara
bersama-sama akan tercapai dan terjadi hubungan komunikasi yang baik antar
pemimpin dan anggotanya.
Disadari bahwa tingkat kepuasan individu manusia
berbeda-beda, begitu pula dengan tingkat kebutuhan manusia juga berlainan. Hal
itu perlu dipahami oleh seorang wirausaha di dalam memotivasi pekerjanya.
Disamping itu pula, seorang wirausaha perlu mengenali kekuatan motivasi diri sendiri sehingga dapat menjaga keseimbangan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang wirausaha sebagai pemimpin dalam usahanya, harus
memahami tentang motivasi. Pekerjaan seorang pemimpin yang paling penting
antara lain adalah bagaimana dia bisa memotivasi orang yang dipimpin untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan inilah yang menjadi patokan
atau ukuran keberhasilan bagi seorang wirausaha.
B. Saran
Kita
sebagai calon pemimpin (wirausaha) sebaiknya harus mampu menimbulkan semangat
kerja dan membuat hubungan yang baik dengan pegawai agar bisnis yang diusahakan
dapat berhasil. Dan yang terpenting pula harus menjadi pemimpin yang amanat,
adil dan bertangggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
https://informasiana.com/pengertian-kepemimpinan-gaya-dan-teori-kepemimpinan/
https://www.academia.edu/9194265/MOTIVASI_DAN_KEPEMIMPINAN
Casino Tournaments & Games by Casinopatra - CasinoTaratODO
BalasHapusPlay 온라인 슬롯 Slots at CasinoTarat.org! Discover 헬로우 블랙 잭 over 바카라 룰 500 free casino games to 도박장 구인 play and 브라 밝기조절 claim ⭐ Free Spins No Deposit!